berbagi cahaya

iklan lowongan asli

iklan lowongan edan

Alat dan Bahan dalam Bisnis Seni Rupa?

Tiko, jepara. jan. 2011

Di Yogyakarta, aktivitas seni rupa begitu hidup. Hampir seminggu sekali ada agenda pembukaan pameran seni rupa. Bayangkan, data seniman aktif terhitung diatas 1000 orang, klo gak percaya konfirmasikan kebenarannya kepada mereka yang pernah mengadakan event besar senirupa di Yogyakarta, yang secara tak langsung mendata nama-nama seniman yang berada di kota tersebut.
Awal pertanyaannya seperti ini; kira-kira setiap bulannya mereka menghabiskan berapa duit untuk pengadaan alat dan bahan?.

Spanram;
kalau mau melukis diatas kanvas, pembentang kain kanvas tersebut dikenal dengan sebutan spanram. Bahannya secara umum berasal dari kayu damar, sengon, dan jati.
Dibandingkan jika hidup di Eropa, disekitar kita stok kayu masih melimpah. Ini bisa jadi alasan kuat yang membedakan teknologi rancang sambung spanram antara Indonesia dan negara-negara Eropa. Di Eropa agak susah kalau cari spanran dengan ukuran semau kita, karena mereka mempunyai ukuran-ukuran tetap untuk standar spanran. Gambaran mudahnya, kalau ingin beli spanram, kita tinggal datang ke toko peralatan lukis, kemudian pilih sendiri lonjoran kayu spanram yang sudah memiliki macam standar ukuran yang terdapat pengait dimasing-masing ujungnya, yang nantinya tinggal kita rangkaikan dengan lonjoran kayu lainnya, hingga berbentuk spanram sesuai dengan ukuran yang kita pilih tadi. Berbeda dengan di sini, kita dengan mudah bisa pesan ukuran semau kita, tinggal minta kepada tukang pembuat spanram. Itu semua mungkin karena Indonesia terlalu kaya bahan mentah dari alam seperti kayu, hingga kita dengan enteng menyelundupkan, melakukan illegal loging dan menjualnya ke luar negeri.

Pengalaman saya ketika pesan spanram adalah, jika dijanjikan seminggu jadi, kenyataanya butuh dua minggu menyelesaikannya. Saya kira hal ini bukan karena tukang span tidak profesional, tidak menepati janji, atau uang panjer alias de-pe terlalu sedikit, melainkan karena banyaknya jumlah pesanan spanram yang datang kepada tukang tersebut, sehingga ketepatan selesai pembuatan spanram tergantung kecakapan melobi. Karena ternyata jumlah pembuat spanram tidak sampai 20 orang, artinya jumlah itu terlalu sedikit dibanding jumlah seniman/ orang yang butuh dibuatkan span atau pigura.
Bukankah itu peluang yang menantang? Apalagi jika servis yang ditawarkan tak beda jauh, syukur bisa lebih dan anda berani mengambil untung tidak terlalu banyak. Saya kira anda bisa menjadi pilihan utama. Atau mungkin membidik sasaran pada pengadaan bahan dasarnya, yaitu kayu untuk spanram. sebagai penyalur atau penanam, wah… elok sekali itu gan. Juragan kayu nanti. Setidaknya skalian mendukung progam internasional go green. halah…. Selain itu, model spanram gaya eropa belum ada disekitar kita, patut untuk dicoba, karena hal ini sangat cocok bagi mereka seniman touring, yang sering sering berpergian, seniman kontrak dan ngekos, karena jika sering pindah-pindah rumah kontrakan, memudahkan teknis packajing-nya, pangsa pasarnyapun jelas, yaitu mahasiswa seni, musafir seniman dan seniman perantau yang koceknya pas-pasan, dan para seniman yang masih kesulitan dalam memasarkan karyanya, belajar hemat untuk tidak boros hanya beli spanram. karena karya bisa digulung dahulu untuk disimpan hingga musim panen tiba.

Kanvas;
Kain yang digunakan untuk melukis dikenal dengan sebutan kanvas. Bahan dasarnya berasal dari sejenis kain blaco dengan serat dan ketebalan yang bermacam-macam, yang telah dilapisi dengan ramuan tertentu dengan tujuan ketika digambari atau ketika dicat nantinya, pewarna tidak tembus kesisi balik kain, selain untuk keawetan karya itu sendiri. Kami menggolongkan kanvas dalam dua macam; pertama kanvas mateng, atau kanvas jadi, maksudnya kanvas yang ketika kita beli sudah diproses pelapisan, sehingga kita bisa langsung menggunakannya untuk melukis. Yang kedua kanvas mentah, kanvas yang belum ada dasaran pelapisnya, sehingga kita harus memprosesnya terlebih dahulu sebelum digunakan untuk melukis. Disini kita tidak membicarakan teknis pembuatan kanvas, melainkan berbagi informasi kepada siapa saja yang berminat dengan melihat peluang usaha didalamnya. Di jogjakarta merupakan gudangnya pelukis professional, tentu saja pemilihan bahan begitu diperhatikan. Apalagi jika ngomongin kanvas. Perupa pasti memilih kanvas jadi dengan kualitas terbaik. Setidaknya kanvas dengan kategori kelas menengah keatas. Ini tidak berarti kanvas yang kualitas menengah kebawah tidak laku dipasaran, melainkan yang kedua ini biasanya dipakai untuk mereka yang masih dibangku sekolah, atau yang masih belajar melukis. Banyak juga mereka yang memilih kanvas mentah sebagai pilihan, kemudian mereka proses sendiri menjadi kanvas jadi sebelum digunakan melukis. Karena rata-rata kemampuan teman-teman jogja dalam memproses kanvas tak perlu diragukan lagi, selain itu kadang kebutuhan dan karakter teknik karya seseorang dalam melukis membutuhkan kanvas yang khusus, yang tidak bisa diperoleh dari kanvas jadi produk toko, sehingga memproses kanvas sendiri adalah suatu keniscayaan yang tak bisa ditawar. Tetapi tak dipungkiri juga ada golongan yang pilih mendasari kanvasnya sendiri dengan alasan lebih murah biaya produksinya dari pada membeli kanvas jadi.

Penjual kanvas di kota Yogyakarta juga tak banyak, mungkin sekitar 10 lokasi, mungkin kurang.. sedangkan tidak semua penjual kanvas tersebut menyediakan dua kategori kanvas tersebut. Ada yang cuma menyediakan kanvas jadi, ada juga yang cuma punya kanvas mentah. Selain itu pilihan jenis serat, ketebalan kain maupun ukuran lebar kanvas sendiri yang tidak ada pilihan yang banyak. Sehingga untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar menggambar yaitu kanvas, seniman harus berkompromi dikarenakan kurang atau tidak adanya stok kanvas yang baik. Bukankah itu pintu usaha yang menggiurkan bung? Pilih yang mentah atau yang mateng atau bahkan kedua-duanya saya yakin jika stok dan pilihannya banyak, dengan serat lurus kain sebagai pilihan maskot utamanya, apalagi harga siap bersaing, pasti banyak seniman yang siap berpaling dan memilih jajan di toko anda.

Cat dan Kuas
Cat yang populer dikalangan perupa ada dua jenis, yang pertama cat minyak, yaitu cat yang menggunakan medium minyak. Yang kedua cat akrilik, cat dengan medium dan bahan dasar air.
Bila anda mencari cat untuk melukis, anda akan bertemu dengan berbagai macam merek, tetapi anda juga dapat meracik sendiri dari pigmen warna. Dewasa ini sudah banyak pabrik mengeluarkan cat khusus yang diperuntukkan untuk melukis, dengan berbagai macam tingkat kualitas, harga dan mitos maupun sejarah yang mengikutinya.
Prospek penjualan cat untuk melukis tentu masih terbuka lebar. Karena seperti diatas, penjual cat & peralatan lukis terbilang masih sedikit. Tak dipungkiri, memang bahan khusus untuk melukis memang tidak murah, apalagi yang mempunyai kualitas prima. Tentu butuh modal besar jika anda membidik usaha ini. Setidaknya mengadakan ikatan kerjasama dengan suplayer produsen cat secara langsung entah sebagai penyalur atau mitra kerja akan banyak membantu jika anda bermodal pas-pasan.
Tak usah terlalu kuatir, karena resiko bangkrut akan sangat kecil. Karena harga cat semakin hari semakin mahal. Barangnya juga awet, tahan lama dan tidak mudah rusak. Cat second, yang sudah puluhan tahun gak laku, yang kluwuk dengan penampilan fisik yang paling meragukan pun sering saya temui di toko peralatan lukis. Dijual, dan masih saja laku.
Secara umum, teman-teman perupa tentu menginginkan alat dan bahan yang digunakan untuk berkarya adalah alat dan bahan terbaik, karena pertimbangan kualitas material dan pencapaian warna, terlebih lagi pengaruh terhadap keawetan karya. Mereka tentu ingin karya-karyanya kuat bertahan hingga beratus-ratus tahun, seperti tinggalan karya dari maestro-maestro senirupa yang hingga kini dapat kita lihat secara langsung di galeri/ museum seni.
Pengaruh kehidupan ekonomi dari seniman berimbas pada pemilihan material cat yang digunakannya. Istilah lainnya ada korelasi antara kemampuan ekonomi seniman dengan pemilihan bahan yang digunakan, Jika anda jeli, tinggal sasaran pasar mana yang akan anda pilih dan sehingga anda mudah melakukan eksperimen metode dan strategi penjualan.
Untuk penjualan kuas, sebaiknya anda pikir-pikir dahulu. Penjual kuas sudah bayak. Hampir di semua toko bangunan jual kuas, toko roti, toko peralatan sekolah. Toko swalayan pun sudah banyak yang ikut-ikutan jual kuas. Apalagi jika bidikan wilayah penjualan anda di sekitaran jogja, engga apa sih, karena memang ada kuas-kuas khusus untuk melukis yang tak bisa ditemukan di toko yang saya sebutkan diatas, tetapi nyatanya engga pake kuas juga gak apa tuh, lihat aja dan pelajari kembali lukisan maestro Affandi, Ugo, Nasirun, Teddy, Stefan Buana, dll. hehehe piss.