Persaingan Anjing

tiko, nov.08

Disebuah bangunan bernama pasar dan wacana yang berdiri megah, didatangi segerombolan anjing liar. Di depan pintu yang berukir indah, mereka menggedor, menendangnya, menggonggong keras, berteriak-teriak namun tak kunjung dibukakan jua. Karena mereka yang di dalam lagi dugem, berjojing ria, sebagian lagi memakai earphone dengan musik yang menghentak keras.

Dasar anjing. Yang tak kuat menahan lapar akhirnya pergi menyusuri jalanan. Mencari sisa makanan di tempat sampah. Sesekali di lempar batu dan di tendang anak-anak. Sementara yang bertahan dipintu dengan setia walau tubuh gemetar karena lapar masih juga berharap kepada mereka yang di dalam membukakan pintu. Angan mereka adalah menjadi seperti anjing beruntung yang di banggakan tuannya di dalam.Persaingan antar anjing memang sengit, kampus-kampus dimana mereka belajar memang mengajarkan persaingan. Anjing pudel belajar bagaimana tampil cantik, anjing herder balajar nampang serem, anjing srigala belajar menggonggong saat malam purnama. Estetikanya artistik anjing, kecerdasannya imajiner anjing, finisnya kontemporery anjing. Naluri keanjingan mereka adalah melindungi tuannya dan hartanya dari pencurian. Ketika anjing-anjing lain mendekat, artinya sinyal ancaman bagi mereka.


Belajar berbagi cuma mereka dapatkan ketika semester-semester awal, dengan metode gelas dan teko. Teko berputar mencari receh dan ribuan. Setelah sampai ujung teko berganti isi menjadi minuman. Gantian gelas berputar. Mempertemukan bibir-bibir mereka dengan bibir gelas yang satu. Menjadi sebuah kenangan yang menghangatkan.

Dalam dunia anjing kerugian yaitu ketika tuannya memiliki peliharaan anjing lain. Karena itu kasih sayang tuannya harus terbagi. Otomatis berpengaruh pada menu makanan yang diperolehnya. Apalagi kalau jenis saingannya adalah anjing berkelas dan mahal, pastilah lahir arogansi tersendiri.

Hal yang membahagiakan adalah ketika tuannya mengajak jalan-jalan bertemu dengan kolega. Kesempatan tersebut tentunya digunakan untuk mencuri perhatian mereka, untuk sekedar dibelai, dicubit, atau dikasih roti dan tulang di muka atau di belakang si boss. Hal tersebut dikenal dengan istilah polianjing, dan sah di dunia anjing. Bahkan merupakan cita-cita anjing yang selalu ditutup-tutupi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar