“Anjing kau!! Termasuk jenis yang mana engkau yang berani-beraninya menggonggong di depanku!”
“Jenis-jenis diatas terlalu eklusif, sedangkan aku anjing kampong, kudisan, tak punya asal-usul jelas, makannya kalau ada pesta anjing, aku tak pernah diajak. Mungkin karena itu aku selalu nekat nongol di bawah kursi paling belakang, dan sesekali mencari sisa-sisa makanan saat pembukaan. Seperti kebanyakan kami para anjing dahulu, sebagai para snacker.”
Tiko.nov.08
Bukankah yang menggonggong Cuma engkau?. Nyatanya teman-temanmu gak ada yang peduli. Artinya engkau sendiri yang anjing. Kau memang aneh- anjing teriak anjing – itu tidak ada dalam terminologi bahasamu. Bukankah yang ada dan selalu masih berlangsung adalah maling teriak maling. Atau jangan-jangan engkau sejenis anjing pelacak milik polisi, yang bisa mengendus kejanggalan, mencari tahu yang terjadi, lewat jejak-jejak yang ditinggalkan mereka walaupun tersembunyi dalam gelap. Ah, itu terlalu berkelas. Dari potonganmu yang kusam, kerempeng, bau dan kudisan, menunjukkan kamu termasuk anjing kelas rendahan.
Mana mungkin kamu diajak pesta mereka. Itu bisa mengganggu kenyamanan mereka. Gelak tawa dan senda gurau bersama tamu undangan mereka. Mengajakmu sama juga menurunkan kelas mereka. Apalagi kalau ada kolektor tua yang lupa bawa kaca mata, melirik karyamu dan mengatakan karyamu lucu, bagus, itu yang berbahaya dan merupakan ancaman karena kolektor itu-kan yang ngundang mereka, sohib dan kenalan mereka. Apalagi jika sampai tanya alamat dan nomor rekening. Itu seperti tamparan di pipi kiri.
Paling kamu golongan anjing sakit hati. Salah sendiri selalu nongol di acara mereka, padahal tak diundang. Anjing yang nekat duduk dibawah kursi paling belakang, dan selalu berebut sisa-sisa makanan saat pembukaan pameran dengan kebanggaan romantisme snacker dari selatan. Sementara mereka yang di dalam sibuk tawar-menawar dan memberi lingkaran merah pada lembar judul karya di samping lukisan. Sedangkan kamu melihatnya sambil menahan lapar. Mata sayu dan air liur yang menetes deras diantara gigi taringmu mengatakan itu.
Anjing tidak perlu eksistensi
Anjing tidak mengumpulkan makanan
Maka jangan mencoba mengejar itu
Kecuali anjing peliharaan
Yang gagah bila diajak jalan-jalan
Sesekali diikutkan kontes
Untuk memperoleh penghargaan
Menambah riwayat pengalaman
Anjing liar, Anjing hutan, Anjing comberan
Menggonggonglah sesukamu
Kafilah tetap berlalu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar