ANAK AJAIB

Ada sebuah gallery di sebuah kota, yang di pintu gerbangnya di jaga oleh seekor ular raksasa. Mulutnya selalu menganga, tubuhnya yang besar dan panjang melingkari bangunan itu. Suara desisnya membuat sekujur tubuh merinding, aura keseraman memancar jelas. Bulu kuduk siapa saja pastilah dibuatnya berdiri dan bagi yang penakut pasti dibuatnya terkencing-kencing, apalagi yang belum pernah merambah hutan dan tak pernah mempelajari jenis-jenis ular. Taring tajam di pangkal mulut yang menganga terlihat selalu menetes bisa berwarna hitam pekat. Ia memakan apa saja yang mendekat. Sapi, kerbau, anjing, bahkan manusia-pun disikatnya.
Suatu hari ada anak kecil yang nekat. Entahlah, mungkin ia keturunan pendekar dari padepokan mana, telah menguasai ilmu apa, dan mengantongi jimat apa sehingga ia gembelengan berjalan mendekat. Niatku ingin kuperingatkan untuk tak mendekat tetapi terlambat, anak kecil itu sudah persis berada tepat di depan ular besar tersebut. Dengan jantung berdebar dan menahan nafas was-was aku memperhatikan sambil jongkok dari kejauhan, sambil sesekali berdoa penuh kecemasan berharap anak itu selamat.
Semoga ular itu sudah kenyang-
Semoga ular itu sudah kenyang-
Semoga ia malu untuk makan anak-anak…
….
Tetapi dengan cepat aku dibuat terkejut, sungguh benar-benar terkejut melihat kejadian, sebuah pemandangan di depan mata kepalaku sendiri. Ajaib- ajaib gumanku.. sambil berdecak kagum, ck,ck,ck… Kulihat anak itu bercakap sambil mengelus kepala si ular, mata yang segede piring, yang biasanya berwarna merah menyala, kali ini tak memancarkan keseraman, bahkan terlihat merem melek keenakan dan sesekali terpejam lama. Kemudian kulihat anak kecil itu menjilati mukanya, taringnya, badannya yang terlihat licin tanpa rasa takut sedikitpun. Melihat itu semua, aku menjadi semakin bingung dibuatnya. Ajaib-ajaib….. pikirku.

Tiko, feb, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar