DI JAGAN

Pintu studioku kututup rapat, kuas-kuas kubiarkan berserakan. Sisa cat acrilik dan lukisan yang belum selesai dan tak juga kunjung selesai kutinggalkan sementara. Setelah kemarin aku mengunjungi keluarga di Jepara, kali ini keluarga di Cilacap mengharapkan kedatangan kami.
Di Yogyakarta tercinta kuselesaikan pekerjaan rumah yang belum selesai, lalu rombongan kecil kami, mas Bambang, mas Erie, Didik dan aku berangkat kecilacap. Kerumah saudara kami Teguh Eka Prasetya alias Tekap (he.he.he…) dan Agung Widyo (ho.ho.ho.ho…).
….

Dia sungguh berani, si ular kecil, ular dengan batikan di kulitnya, dengan dominasi warna hitam, menyusup ke studioku yang kemarin kututup rapat. Memang ada dua pintu disana, yang masing-masing memang memungkinkan ular kecil dapat masuk menyusup lewat bawah pintu yang tak begitu rapat dengan lantai.
Bisa atau racun dalam dirinya mungkin tak seberapa, tetapi untuk membuatmu pingsan aku kira itu memungkinkan jika yang takut cukup dengan visual, wadagnya, tubuh ular itu akan membuatmu menjerit-jerit karena bentuk dan warnanya geli menjijikkan.

Dia mungkin ingin menjadi salah satu modelku, dengan menggelitikku untuk mencari dan menghubungkan dengan konsep karya-karyaku belakangan ini yaitu seputar hewan dan makanan. Kemarin aku baru kedatangan kodok, coro, bunglon, bebek, cicak, nyamuk dsb. Yang awalnya sih datang untuk mengapresiasi karyaku, tetapi akhirnya sudah dan telah kubariskan rapi dalam kesatuan komposisi kavasku.

ada; Bebek Jagoan dan Penggembala Tengik 2008, Martabat Bunglon 2008, Kostum Kebesaran dan Pilihan Medan Renang 2008, Join 2008, Kalah Cepat 2008, Berebut Sampah 2008, Sarapan Pagi 2008, Makan Malam Terakhir 2008, Makan Besar 2009, dslb.
Tapi mengapa si ular hitam bisa tergencet kanvasku sampai mati dibawahnya, siapa yang menggencetnya, kapan ia tergencet, ah pertanyaan itu akan sulit terjawab. Dan aku tak mau sulit-sulit mencari jawabannya.
Ular-ular berbisa, ular di dalam diri manusia yang memakan manusia,
Kekuatan sihir, mulutmu yang berbisa dan berbusa,
Semburkan racunmu, racun retorikamu, racun analisamu,
Semburkan dengan kuat, aku sudah menantinya,
Ha.ha.ha.. asal engkau tahu,
Air liurku dari tadi sudah menetes
Menginginkannya.

Tiko, feb, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar