CANGGIH SEPERTI TAI

Suatu sore tamparan datang di muka kami.
Kau dedikasikan karyamu untuk siapa?
Apa yang kau lukis?
Masyarakat bawah?

“Siapa tahu dengan lukisanku ini kolektor-kolektor bisa tergerak untuk lebih merasakan himpitan hidup orang-orang kecil”
“Ah, kau terlalu pandai untuk memutar balikkan kata, jika engkau memang berempati pada mereka, mampu merasakan yang mereka alami, turunlah dan carilah solusi bagi persoalan mereka, jangan kau eksploitir dengan bentuk yang lain, jangan Cuma memandang mereka sebagai objek artistic karyamu”
“Memang begitulah tugas seniman, urusan moral sudah ada bagiannya sendiri. Disana ada banyak ahli agama, ahli sosial dan ahli-ahli lainnya yang lebih tepat”
“Pakai jubah kesenianmu,… aku muak dengan ide-ide besarmu, aku muak dengan ocehan kosongmu.
Kecanggihan berpikirmu seperti tai”

Tiko, pertengahan tahun 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar