PICASO dan STIKER GENIT

Awalnya picaso melukis secara realislik souveniran, karena gak terlalu laku dan harganya murah banget, ia pun mencoba beralih pada usaha pembuatan keramik, karena picaso terkenal cukup kreatif dan suka hal yang sifatnya baru, ia pun menjadikan keramiknya sebagai media melukisnya. Idenya ini pertama kali cukup menarik dan ia mulai mendapatkan uang dari lukisan keramiknya. Eh baru beberapa minggu tetangga-tetangganya ikut-ikutan buat keramik yang dilukisi, jadi pasarannya seret lagi, terlalu banyak saingan.
Suatau hari istrinya yang bernama Fernande Oliver minta duit untuk belanja dan beli benges. Karena picaso memang lagi tak ada duit ia tak bisa memberikannya, si Oliver gak mau tau, ia marah-marah. Piring-piring di hambur-hamburkan, keramik dipecahin, Picasopun gak tahan dirumah, ia lalu ambil motor buntutnya, di stater dan langsung cancap gas, pergi kearah kota. Ditengah perjalannya ke kota ia disalip cowok ABG (Andalan Banyak Gadis) yang juga naik motor tua. Dan disaat motor cowok ABG itu tepat di depannya, Picaso, Sumpah enggak sengaja baca stiker di helm pengendara motor di depannya itu yang bertuliskan “PECAH NDASE, PECAH NDOKE n MATANE”. Ia merasa kena banget dengan tulisan itu, seolah itulah jiwanya. Iapun merenungkan, mengasosiasikan bayang-bayang pikirannya yang semrawut merumbai dan terbelah belah, keramik yang pecah dirumah, stiker yang genit, dan bermacam persoalan yang telah dialami dalam hidupnya selama ini. Dan akhirnya timbulah dorongan kuat dari dalam dirinya untuk membuat figur yang terpecah-pecah. Ia pun secara skali lagi gak-sengaja menemukan gaya yang para kritikus nantinya secara teoritis akademis silis pitis, memberikan sebutan gaya dan aliran kubisme untuk lukisan picaso.

Glosarium
Stiker Genit: adalah Stiker Gemblung nanging Nginspiratif
Tiko,des,2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar